WP0001-Optimasi penggunaan memori pada WordPress

WordPress memory limit

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat mengelola website berbasis WordPress adalah manajemen memori. Pada panduan WordPress kali mari kita melakukan pengenalan terhadap PHP memory limit vs WordPress memory limit dan apa yang harus dilakukan untuk melakukan optimasi penggunaan memori pada WordPress.

Manajemen memori yang tidak tepat dapat mengakibatkan website terasa lambat, aktifitas pada sisi admin tidak berjalan dengan baik, error karena kehabisan memory dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut umumnya pemilik website/admin akan menambahkan alokasi memori dengan harapan masalah-masalah tersebut dapat teratasi dan meningkatkan performa dari website.

Tentu peningkatan memory limit dapat meningkatkan performa namun hal tersebut tidak selalu berdampak positif, terutama untuk website yang memiliki trafik tinggi. Maka dari itu perlu adanya optimasi yang baik agar penggunaan memori pada WordPress menjadi lebih efektif dan efisien.

WordPress merupakan sebuah CMS yang menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sehingga pada dasarnya WordPress yang berjalan pada server/hosting akan menggunakan memory limit yang di konfigurasikan pada PHP. Namun untuk membuat hal tersebut lebih optimal WordPress sendiri menyediakan konstan untuk melakukan pengaturan memori.

Dalam melakukan optimasi penggunaan memori pada WordPress kita akan mengenal yang namanya PHP memory limit dan WordPress memory limit. Mari kita lanjutkan pembahasan ini dengan lebih mendetail.

Apa itu PHP memory limit?

PHP memory limit adalah jumlah memori yang dialokasikan untuk skrip PHP dalam menjalankan WordPress. PHP memory limit umumnya bersifat global namun untuk kasus tertentu dapat ditentukan secara spesifik (Contohnya dalam environment shared hosting). PHP memory limit dapat ditentukan melalui file php.ini atau file .htaccess seperti contoh berikut.

File php.ini:

memory_limit = 256M

File .htaccess

php_value memory_limit 256M

Jika kita mengatur memory limit pada 256M maka bisa dikatakan kita mengalokasikan batasan memori yang di ijinkan untuk PHP maksimal sebesar 256MB untuk menjalankan WordPress. Namun jika ternyata kita melebihi batas tersebut maka kemungkinan akan menimbulkan error.

Meningkatkan memory limit pada PHP dapat berguna untuk skrip yang membutuhkan lebih banyak memori saat dijalankan, namun untuk melakukan hal tersebut perlu memperhatikan ketersediaan memori pada server/hosting yang digunakan.

Apa itu WordPress memory limit?

WordPress memory limit adalah jumlah memori yang dialokasikan khusus untuk WordPress itu sendiri. Website yang dibuat menggunakan WordPress dapat mengatur memory limit secara mandiri sehingga masing-masing instance dapat memiliki memory limit yang berbeda-beda.

Pada prakteknya memory limit pada WordPress dapat dikonfigurasi menggunakan dua konstan yang telah di sediakan yaitu WP_MEMORY_LIMIT dan WP_MAX_MEMORY_LIMIT. Dua konstan ini dapat digunakan secara bersama atau salah satu saja menyesuaikan dengan kebutuhan. WP_MEMORY_LIMIT dan WP_MAX_MEMORY_LIMIT dapat di deklarasikan pada file wp-config.php.

WP_MEMORY_LIMIT vs WP_MAX_MEMORY_LIMIT

Perbedaan mendasar dari WP_MEMORY_LIMIT vs WP_MAX_MEMORY_LIMIT adalah pada penggunaannya. Secara default WP_MEMORY_LIMIT digunakan untuk mengalokasi penggunaan memori dalam mengeksekusi skrip PHP saat terjadi satu kali request untuk merender halaman pada sisi frontend. Sebaliknya WP_MAX_MEMORY_LIMIT untuk mengatur alokasi memory pada sisi backend.

Secara default WP_MEMORY_LIMIT memiliki alokasi sebesar 40MB pada single site dan 64MB pada multisite. Kita dapat merubah konfigurasi ini pada file wp-config.php seperti di bawah ini.

define( 'WP_MEMORY_LIMIT', '128M' );

Besaran WP_MEMORY_LIMIT bergantung pada besarnya halaman yang akan dirender pada frontend. Untuk jenis halaman yang mayoritas hanya berisi teks dan 1-7 gambar 40MB sebagai konfigurasi default sudah sangat cukup untuk mengatasinya. Namun jika dirasa hal ini kurang kita dapat menambahkan sedikit demi sedikit alokasi memorinya.

WP_MAX_MEMORY_LIMIT memiliki besaran default yaitu 256MB hal ini karena wp-admin/dashboard memiliki task administrasi beragam yang tentu akan mengonsumsi resource lebih tinggi. Misalnya cron, mailer, edit post/page (terutama yang menggunakan page builder), edit image, dan lain sebagainya. WP_MAX_MEMORY_LIMIT juga dapat dikonfigurasikan pada file wp-config.php.

define( 'WP_MAX_MEMORY_LIMIT', '256M' );

Mengacu pada dokumentasi resmi dari WordPress umumnya WP_MAX_MEMORY_LIMIT memiliki nilai lebih besar dari WP_MEMORY_LIMIT hal ini untuk memastikan semua task administrasi pada backend dapat berjalan dengan lancar.

Tips optimasi penggunaan memori pada WordPress

Sebenarnya pengaturan WordPress memory limit sendiri akan berbeda-beda untuk setiap website. Hal ini bergantung pada kebutuhan, konten yang di render, banyaknya plugin yang digunakan, dan jumlah trafik dari website itu sendiri.

Contoh, sebuah halaman website yang memiliki rata-rata 10 gambar akan memiliki kebutuhan alokasi memori yang berbeda dengan halaman website yang hanya memiliki 1-3 gambar. Untuk kasus lainnya jika kita menggunakan page builder maka kebutuhan memory pada admin akan lebih besar ketimbang tanpa menggunakan page builder.

Untuk mendapatkan optimasi memori yang ideal, kita dapat menggunakan berbagai macam cara baik itu memonitor file log, trafik, hingga menggunakan plugin untuk memonitor penggunaan memori yang tersedia di repositori WordPress.

Perlu diperhatikan kita tidak perlu memaksimalkan alokasi memori pada wordpress karena hal ini bisa saja menyebabkan website kehabisan memori, atau malah menjadikan server/hosting mengalami bottleneck. Tambahkan alokasi memori sedikit demi sedikit sambil terus memonitor website anda.

Tinggalkan komentar